“Lupus sangat menggambarkan karakter di eranya. Tapi kami juga nggak pengen bikin Lupus ‘era sekarang’, juga, sih,” kata Rhoald, salah satu tim konseptor Rokki.
Dengan terinspirasi beberapa atribut khas Lupus, seperti rambut ala Duran Duran, makan permen karet dan gaya berantakan, Rokki muncul dengan gayanya sendiri. “Kalau Rokki makannya permen lollypop, rambut jambul ala Rokki dan gaya ngomong yang khas, kayak kata ‘nyentrik’, ” papar Rhoald, yang menggambar komik Rokki sampai sekarang.
Rokki terlahir sebelas dua belas dengan kebanyakan dari kita. Postur badan medium, alias biasa-biasa saja, berkelakuan seenaknya, sok tahu, bahkan kadang jadi biang kerok di antara teman-temannya. Sampai suka sok asik sendiri dan selalu berkiblat ke sesuatu yang dianggapnya keren. Pokoknya, lagi umur kita banget, deh!
Itulah yang bikin kita bisa merasa seru membaca komik Rokki. Karena terlepas dari sosok Lupus, karakter Rokki benar-benar dibuat hidup mewakili remaja era sekarang, dengan segala macam persoalan dalam pergaulannya, yang sangat bisa dibilang, 'kita banget'!
0 comments:
Posting Komentar