Jakarta - Minggu lalu, ratu pop dunia Madonna berkolaborasi dengan DJ asal Swedia, Avicii, saat tampil di Ultra Music Festival, Amerika Serikat. Saat memperkenalkan Avicii, ia mengatakan, “Musik elektronik sudah menjadi bagian dari hidup saya sejak awal karier saya. Berapa banyak orang di sini yang melihat Molly?”
Ternyata, “Molly” adalah sebutan untuk obat-obatan terlarang jenis MDMA. Sontak pernyataan Madonna tersebut mengundang kritik dari dua musisi elektronik, Deadmau5 dan Paul Van Dyk.
“Saya rasa dia tidak banyak berpikir. Satu-satunya yang mungkin ia pikirkan adalah, ‘Saya harus bisa berbaur dengan penonton yang masih muda,’ dan dia membuat kesalahan terbesar dalam kariernya,” ujar Paul kepada Billboard.
Ia kemudian melanjutkan, “Madonna sangat bodoh untuk mengatakan tentang narkotika di depan penonton berumur 18 tahun. Ini bukan sesuatu tentang musik kami. Benar-benar kontraproduktif.”
Sependapat dengan Paul, Deadmau5 juga menganggap bahwa Madonna sudah melakukan kesalahan besar dengan pernyataannya.
“Madonna sangat berkelas. Sebuah pesan bagus untuk para pecinta musik yang masih muda. Cukup dermawan. Tapi, setidaknya itu adalah hip dan trendi versinya! Fucking can’t smack my head hard enough right now,” tulis Deadmau5 di fanpage Facebook miliknya, seperti yang dikutip oleh NME.
View the original article here
0 comments:
Posting Komentar