Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari mendiang gitaris Ronnie Montrose. Jika sebelumnya gitaris band Montrose disebutkan meninggal karena penyakit kanker prostat yang dideritanya dalam beberapa tahun terakhir, kabar terbaru justru menyebutkan sang gitaris meninggal karena bunuh diri.
Ini berdasarkan laporan yang diumumkan tim penyidik bahwa telah ditemukan bekas luka tembakan yang dilakukan Montrose sendiri, yang mana keputusan ini jelas bertolakbelakang dengan laporan sebelumnya yang menyebutkan penyebab kematian Montrose yang meninggal 3 Maret lalu adalah akibat kanker prostat yang dideritanya.
Selain luka tembakan, tim penyidik yang mengumumkan laporan mereka pada Jum’at (6/4) lalu juga menemukan temuan baru berupa kandungan darah Montrose yang ternyata memiliki kandungan alkohol sebanyak 31 persen.
Sementara itu, pihak keluarga tidak menolak hasil yang diberikan tim penyidik. Atas hasil itu, keluarga Montrose telah merilis sebuah pernyataan yang mereka tulis di laman resmi sang gitaris.
“Untuk saat ini, kebenaran yang menyakitkan tentang kematian Ronnie adalah hal yang diketahui secara umum. Kami berharap Anda dapat memahami mengapa kami ingin menjaga kabar ini sebagai masalah pribadi keluarga selama mungkin,” buka pernyataan itu seperti yang dikutip RolingStone.com.
“Kami hanya dapat berharap bahwa Anda akan memilih untuk merayakan hidup Ronnie, dan seberapa berartinya musiknya bagi Anda, bukan malah meratapi kepergiannya. Itulah yang Ronnie inginkan. Ia senang menjadi seorang gitaris, seorang pencipta lagu, seorang produser, dan seorang pencipta magis, “ ungkap pernyataan itu lagi.
“Ia sepenuhnya mengerti akan bakatnya, dan secara konstan ia mendorong dirinya untuk berubah, berkembang, dan membuat musik yang lebih baik. Ia melakuka ini untuk dirinya dan ia melakukan ini untuk Anda, karena ia menghargai dan mengapresiasi para penggemarnya. Mohon tetap jaga energinya, kebahagiaannya, dan cintanya di hati Anda,” tutup pernyataan di situs ronniemontrose.com itu.
Sayangnya dalam pernyataan itu tidak disebutkan di bagian tubuh manakah luka tembakan itu ditemukan dan apa yang dialami sang musisi sehingga ia melakukan bunuh diri.
Dalam sebuah wawancara dengan Guitar Player, istri Montrose, Leighsa menjelaskan bahwa suaminya telah menderita depresi klinis sejak kecil. “Ia tidak pernah berpikir bahwa ia cukup baik. Ia selalu ketakutan ia akan diekspos sebagai seorang yang berpura-pura. Jadi ia secara seksama mengkritisi dirinya sendiri, dan harapan yang ia harap di benaknya sangatlah besar,” tutur Leighsa.
“Saat ini saya melihatnya bahwa ia tidak ingin membawa beban ini untuk waktu yang lebih lama lagi,” tambahnya seraya menuturkan apa yang dialami mendiang suaminya semasa hidupnya.
Semasa hidupnya, Montrose memulai kariernya di dunia musik saat masih menjadi session gitaris untuk musisi Van Morrison di album Tupelo Honey. Pria kelahiran Denver, Colorado ini juga sempat terlibat proyek rekaman dengan sejumlah musisi legendaris seperti Herbie Hancock, Boz Scaggs, dan Edgar Winter, sebelum akhirnya membentuk bandnya sendiri, Montrose di tahun 1973.
Montrose yang juga beranggotakan drummer Denny Carmassi, pemain bass Bill Church, dan mantan vokalis Van Halen, Sammy Hagar langsung merilis satu dari album debut rock terbaik sepanjang waktu pada masa itu, yang berjudul Montrose.
Album itu berisi materi-materi yang melahirkan standar musik hard rock di kemudian hari, seperti lagu “Rock the Nation”, “Bad Motor Scooter”, “Space Station #5”, Rock Candy” dan “Make iIt Last”, yang semuanya memiliki signature permainan gitar Montrose di dalamnya.
0 comments:
Posting Komentar